Akuntansi Peralatan Kecil
Peralatan kecil bagi perusahaan sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pekerjaan, apalagi jenis perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya menggunakan mesin, pasti menggunakan peralatan kecil sebagai pendukung kelancaran operasional perusahaan.Bahkan. perusahaan yang tidak menggunakan mesinpun juga memerlukan peralatan kecil untuk kelancaran pekerjaan kantornya.
Disetiap operasional perusahaan, pasti kita dapatkan peralatan kecil yang digunakan oleh perusahaan.
Peralatan kecil banyak sekali jenisnya, tergantung juga perusahaannya apakah memerlukan atau tidak memerlukan.
Namun ada beberapa karakteristik dari peralatan kecil yang bisa kita kenali.
Berikut diantarnya:
Karakteristik Peralatan Kecil
Peralatan Akuntansi |
[#] Dilihat dari fungsinya
Peralatan kecil tidak bisa menghasilkan barang atau jasa secara langsung, tapi memerlukan equipment yang lain, karena peralatan kecil fungsinya hanya sebagai penunjang operasional.[#] Dilihat dari umur ekonomisnya
Nilai umur ekonomis peralatan kecil biasanya melebihi satu (1) tahun buku akuntansi[#] Dilihat dari nilainya
Peralatan kecil nilainya dalam perusahaan biasanya tidak materialContohnya seperti gunting, staples, obeng, meteran, penggaris dan lain sebagainya
Karakter dari peralatan kecil yang seperti ini terkadang membuat kita bingung dalam bagaimana perlakuan akuntansinya !
Kita atau banyak perusahaan yang mencatat peralatan kecil sebagai biaya.
Melihat dari tingkat ke-materialitas-nya yang relatif tidak mahal. peralatan kecil memang banyak yang dikelompokkan kedalam biaya pada periode peralatan tersebut diperoleh karena melihat nilainya yang amat kecil.
Tidak material.
Misalnya biaya pembelian dongkrak, obeng atau pun penggaris banyak yang mencatatnya sebagai "Biaya Peralatan".
Akan tetapi, dengan perlakuan akuntansi seperti itu, faktor umur ekonomis peralatan kecil yang melebihi 1 satu tahun buku bahkan ada yang bertahun tahun bila dirawat dengan baik menjadi terabaikan.
Matching principle akuntansi menjadi tidak sesuai lagi jika memperlakukannya sebagai biaya.
Namun, jika peralatan kecil kita masukkan ke kelompok aktiva tetap, bagaimana cara membebankan nantinya ?
Bukankan nilai peralatan kecil ini nilainya relatif kecil ?
Bisa menyusahkan nantinya. Apalagi untuk perusahaan besar karena pasti ada ratusan hingga ribuan peralatan kecil yang digunakan.
Akan sangat merepotkan menghitungnya.
Lalu bagaimana memperlakukan peralatan kecil?
Saya kira ada dua penekanan yang bisa kita lakukan.
Pertama kita lihat umur ekonomis peralatan kecil tersebut
Lalu kemudian kita lihat nilai gabungan dari beberapa peralatan kecil tersebut.
[1] Telaah umur ekonomis peralatan kecilnya
Pertimbangkan umur ekonomisnya terlebih dahulu, jika umur ekonomis peralatan kecil tersebut kurang dari 1 (satu) tahun buku, maka jelas kita langsung saja mengakuinya sebagai beban atau dibebankan pada periode yang sama saat peralatan tersebut diperoleh.Namun apabila peralatan kecil tersebut mempunyai umur atau masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun buku akuntansi, maka peralatan kecil ini "berpotensi" untuk dikelompokkan dalam aset tool & equipment.
Ingat. "berpotensi" !
Tapi hal ini masih memerlukan pertimbangan selanjutnya.
[2] Lihat nilai gabungan peralatan kecilnya !
Pertimbangan yang diperlukan kedua adalah apabila peralatan kecil tersebut digabungkan dengan peralatan kecil yang lain, yang umurnya juga melebihi satu tahun buku dan nilai gabungannya menjadi nilai yang materialMaka kita dapat mengelompokkan peralatan peralatan kecil tersebut ke dalam aset (peralatan dan perlengkapan).
Untuk perusahaan kecil atau baru beroperasi mungkin belum banyak peralatan kecil yang digunakan, maka yang menjadi pertimbangan adalah potensi penggunaan peralatan kecil di masa mendatang karena mungkin saat ini peralatan nya jika digabungkan sekalipun nilainya tidak akan material,
Tapi di masa yang akan datang, bisa saja peralatan peralatan kecil tersebut akan sangat signifikan nilai gabugannya.
Membebankan Peralatan Kecil Gabungan
Pembebanan peralatan kecil gabungan dilakukan menjelang penutupan buku dengan melakukan perhitungan fisik terhadap peralatan kecil gabungan tersebut.Jika pembebanan peralatan gabungan dilakukan dengan menyusutkan secara satu persatu dengan menggunakan metode garis lurus misalnya maupun saldo menurun tidaklah efektif.
Saldo awal peralatan kecil tersebut adalah nilai total pembelian atau semua yang dikeluarkan saat perolehan peralatan kecil tersebut.
Sedangkan saldo akhir atau nilai buku dari peralatan kecil tersebut adalah hasil perhitungan fisik peralatan kecil tersebut.
Dengan begitu, maka peralatan yang terpakai nilainya bisa ditentukan.
Contoh :
Nama Peralatan | Jumlah awal | Jumlah Akhir | Terpakai | Harga Satuan | Nilai Terpakai | Nilai Buku | |
Steples | 50 | 20 | 30 | 20.000,- | 600.000,- | 400.000,- | |
Penggaris | 75 | 30 | 45 | 5.000,- | 225.000,- | 150.000,- | |
Total | 825.000,- | 550.000,- |
Dari daftar di atas, kita bisa membuat pencatatan seperti ini :
Debit | | | Penyusutan Peralatan Perlengkapan | 8.250.000 | ||
Kredit | | | Akm. Penyusutan Peralatan Perlengkapan | 8.250.000 |
Ok, bisa dicerna kan ?
Jika masih sulit dipahami, silahkan ditanyakan pada kolom komentar.
Demikian pembahasan mengenai akuntansi peralatan kecil, semoga bermanfaat.
Jika masih sulit dipahami, silahkan ditanyakan pada kolom komentar.
Demikian pembahasan mengenai akuntansi peralatan kecil, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment