Pengertian Neraca
Laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) atau yang biasa dikenal sebagai NERACA adalah suatu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana menunjukkan posisi atas keuangan perusahaan tersebut pada akhir periode akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan keputusan bisnis.
Posisi neraca keuangan terdiri atas dua (2) pos yaitu aktiva (aset) dan pasiva.
Dua pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas aset (aktiva), dan pada pos pasiva terdiri atas kewajiban atau hutang (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity).
Ketiganya dihubungan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi berikut :
Struktur Neraca
Dua pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas aset (aktiva), dan pada pos pasiva terdiri atas kewajiban atau hutang (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity).
Ketiganya dihubungan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi berikut :
Aktiva = Utang + Modal
Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa dalam neraca harus disebutkan
- Entitas bisnis menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan hutang (kewajiban) jangka pendek terpisah dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada indistri atau jenis usaha tertentu yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan khusus.
- Aktiva lancar disajikan dengan menurut pada urutan likuiditas (kelancaran) dan sedangkan utang atau kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo
- Entitas binsis wajib mengungkapkan informasi nominal jumlah tiap aktiva yang akan diterima serta utang (kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan) dari tanggal neraca.
- Jika perusahaan meyediakan barang dan jasa didalam siklus operasional perusahaan yang bisa diidentifikasikan dengan jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang dalam sebuah neraca memberi informasi yang bermanfaat dengan membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan jangka panjang
Bentuk Neraca
Bentuk neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya lebih sering menggunakan bentuk yang memanjang kebawah, walaupun tidak jarang pula yang menggunakan bentuk neraca keuangan kesamping
Semuanya boleh boleh saja diterapkan dalam neraca.
Dalam penerapan bentuk suatu neraca keuangan hendaknya disesuaikan bentuknya dengan jumlah pos akun yang digunakan oleh perusahaan.
Bentuk neraca yang memancang ke bawah lebih efektif untuk digunakan apabila akun dalam perusahaan tersebut banyak.
Semuanya boleh boleh saja diterapkan dalam neraca.
Dalam penerapan bentuk suatu neraca keuangan hendaknya disesuaikan bentuknya dengan jumlah pos akun yang digunakan oleh perusahaan.
Bentuk neraca yang memancang ke bawah lebih efektif untuk digunakan apabila akun dalam perusahaan tersebut banyak.
Bentuk neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini biasa disebut dengan istilah bentuk stafel.
Perusahaan besar yang memiliki pos atau akun yang banyak seringkali menggunakan bentuk ini.
Dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan bentuk skontro.
Bentuk neraca model ini akan dengan mudah untuk diterapkan apabila akun dan juga nilai yang ada pada perusahaan jumlahnya sedikit.
Perusahaan besar yang memiliki pos atau akun yang banyak seringkali menggunakan bentuk ini.
Dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan bentuk skontro.
Bentuk neraca model ini akan dengan mudah untuk diterapkan apabila akun dan juga nilai yang ada pada perusahaan jumlahnya sedikit.
Contoh Neraca
Berikut saya berikan salah satu contoh neraca yang sederhana:
Tentu contoh diatas hanyalah contoh laporan neraca yang sangat sederhana.
Pada kenyataannya masih banyak detail detail lain yang ada dalam neraca.
Namun setidaknya contoh diatas sudah menggambarkan secara umum tentang pengertian neraca dan bentuk contoh neraca keuangan
#1. Neraca Model Skontro
NERACA PT ALI | |||||
Per 31 Desember 2015 | |||||
Aktiva | Kewajiban dan Ekuitas | ||||
Kas | Rp xxx | kewajiban | |||
Piutang | Rp xxx | Utang Jangka Pendek | Rp xxx | ||
Persediaan | Rp xxx | Utang Jangka Panjang | Rp xxx | ||
Total Aset Lancar | Rp xxx | Total Kewajiban | Rp xxx | ||
Aktiva Tetap | Ekuitas | ||||
Tanah | Rp xxx | Modal | Rp xxx | ||
Bangunan | Rp xxx | Laba Ditahan | Rp xxx | ||
Total Aset Tetap | Rp xxx | Total Equitas | Rp xxx | ||
TOTAL AKTIVA | Rp xxx | TOTAL PASIVA | Rp xxx |
#2. Neraca Model Stafel
NERACA PT ALI | ||||
Per 31 Desember 2015 | ||||
Harta | ||||
Kas | Rp xxx | |||
Piutang | Rp xxx | |||
Persediaan | Rp xxx | |||
Total Aset Lancar | Rp xxx | |||
Aktiva Tetap | ||||
Tanah | Rp xxx | |||
Bangunan | Rp xxx | |||
Total Aset Tetap | Rp xxx | |||
Total Harta | Rp xxx | |||
Kewajiban dan Ekuitas | ||||
kewajiban | ||||
Utang Jangka Pendek | Rp xxx | |||
Utang Jangka Panjang | Rp xxx | |||
Total Kewajiban | Rp xxx | |||
Ekuitas | ||||
Modal | Rp xxx | |||
Laba Ditahan | Rp xxx | |||
Total Ekuitas | Rp xxx | |||
Total Kewajiban dan Ekuitas | Rp xxx |
Tentu contoh diatas hanyalah contoh laporan neraca yang sangat sederhana.
Pada kenyataannya masih banyak detail detail lain yang ada dalam neraca.
Namun setidaknya contoh diatas sudah menggambarkan secara umum tentang pengertian neraca dan bentuk contoh neraca keuangan
No comments:
Post a Comment