Manfaat Manajemen Strategi yang Bisa Diperoleh

Manfaat Manajemen Strategi yang Bisa Diperoleh

Manajemen Strategi

manfaat manajemen strategi
Manajemen Strategi

Manajemen Strategi adalah suatu cara dalam mengatur seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya yang lain untuk bisa melaksanakan semua aktivitas aktivitas perusahaan yang pada akhirnya mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Manajemen strategi memungkinkan sebuah perusahaan untuk lebih proaktif daripada reaktif dalam upayanya membentuk masa depan perusahaan itu sendiri, hal tersebut memungkinkan suatu perusahaan untuk memulai dan mempengaruhi kegiatan sehingga bisa mengendalikan tujuannya perusahaan itu sendiri.

Manfaat Manajemen Strategi

Melihat dari definisi manajemen strategi serta pembahasan sebelumnya, manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diataranya adalah :
  1. Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai macam masalah di dalam maupun diluar perusahaan serta meningkatkan kemampuan perusahaan didalam menghadapi sebuah masalah
  2.  Manajemen Strategi bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu perubahan dapat berkurang.
  3. Manajemen Strategi membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh aktivitas operasionalnya secara lebih efisien serta efektif 
  4. Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusuan strategi bisa memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah produktivitas dalam tiap perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa meningkatkan motivasi kerja dan rasa kebersamaan antar karyawan.
  5. Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan cenderung lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada perencanaan yang sudah matang dan sudah memperhitungkan seluruh aspek yang terkait.
  6. Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen perusahaan akan menjadi bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar lingkungan perusahaan
  7. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang mempergunakan konsep manajemen strategi lebih profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkan manajemen strategi
  8. Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang
  9. Manajemen Strategi dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari karyawan lama untuk berubah bisa dikurangi
  10. Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi keungulan komparatif perusahaan didalam lingkungan yang makin beresiko
  11. Manajemen Strategi memberikan arah perusahaan jangka panjang yang jelas yang nanti akan dituju

Itu tadi manfaat Manajemen Strategi yang bisa diperoleh, saya akan tambahkan manfaat manfaat dari manajemen strategi dari beberapa ahli

Manfaat dari Manajemen Strategi menurut David [2002:15] antara lain :
  • Bisa membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih baik dengan mempergunakan pendekatan yang jauh lebih sistematis, rasional, logis, rasional pada pilihan strategis.
  • Manajemen Strategi adalah sebuah proses dan bukanlah keputusan ataupun dokumen. Tujuan utama dari sebuah proses adalah untuk mencapai pengertian serta komitmen dari semua pihak manajer dan karyawan.
  • Suatu proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan merupakan kegiatan dalam memperkuat pengertian dari karyawan tentang efektivitas dengan cara mendorong serta menghargai mereka para karyawan untuk bisa berpartisipasi didalam pengambilan suatu keputusan dan latihan yang inisiatif serta imajinasi.
  • Mendatangkan laba
  • Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal
  • Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi dari pesaing
  • Manajemen Strategi dapat meningkatkan produktivitas para karyawan
  • Manajemen Strategi bisa membuat berkurangnya penolakan terhadap suatu perubahan dalam perusahaan
  • Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan prestasi dan penghargaan
Sedangkan menurut Greenley, manfaat manajemen strategis akan dirasakan perusahaan seperti berikut :
  1. Manajemen Strategi memungkinkan untuk mengidentifikasi, menentukan prioritas, serta eksploitasi peluang yang ada.
  2. Dapat memberikan suatu pandangan yang objektif terhadap masalah manajemen.
  3. Mencerminkan kerangka kerja (frame work) dalam aktivitas kontrol serta koordinasi yang jauh lebih baik.
  4. Manajemen strategi bisa meminimalisir akibat dari suatu kondisi dan perubahan yang tidak bagus.
  5. Manajemen strategi memungkinkan supaya keputusan yang besar bisa mendukung dengan lebih baik terhadap tujuan yang sudah ditetapkan.
  6. Manajemen strategi membuat alokasi waktu dan sumber daya yang ada lebih efektif untuk memaksimalkan peluang yang sudah terindentifikasi.
  7. Memungkinkan alokasi sumber daya yang ada dan waktu yang relatif lebih sedikit dalam mengoreksi suatu keputusan yang keliru atau tidak terencana dengan baik
  8. Bisa menciptakan frame work (kerangka kerja) untuk komunikasi internal diantara para staff.
  9. Dapat membantu dalam mengintegrasikan perilaku tiap individu kedalam usaha bersama.
  10. Manajemen strategi bisa memberik dasar untuk mengklarifikasi suatu tanggungjawab individu.
  11. Manajemen strategi bisa mendorong suatu pemikiran ke masa yang akan datang.
  12. Manajemen strategi mampu menyediakan pendekatan yang kooperatif, terintegrasi, serta antusias dalam menghadapi suatu masalah dan peluang.
  13. Dapat mendorong terciptanya suatu sikap positif terhadap suatu perubahan.
  14. Manajemen strategi bisa memberi tingkat kedisiplinan dan moralitas kepada manajemen perusahaan.
Ok, itu tadi beberapa manfaat manajemen strategi yang bisa diperoleh oleh perusahaan menurut beberapa para ahli dan beberapa referensi.
Fungsi MANAJEMEN STRATEGI Bersifat Kompetensi

Fungsi MANAJEMEN STRATEGI Bersifat Kompetensi

Manajemen Strategi - Pengambilan keputusan dan perencanaan adalah fungsi dari manajemen, maka juallah suatu peranan pengambilan keputusan strategis dan perencanaan strategis kepada manajemen strategi.

Pertama, manajemen strategi bertugas untuk membuat keputusan strategis yang meng"goal"kan ketetapan atas tujuan dan sasaran. Lalu kemudian manajemen strategi akan menetapkan apa saja yang sebaiknya dijalankan pada masa mendatang. Manajemen strategi lantas menentukan siapa saja yang melaksanakannya dan bagaimana tindakannya. Lalu setelah itu manajemen strategi akan meninjau, menggerakkan kegiatan operasional total semua yang bertanggung jawab, yang terlibat langsung didalam usaha pencapaian tujuan serta sasaran. Singkat kata, manajemen strategi berfungsi untuk membuat sebuah keputusan strategis, membuat perencanaan strategis, dan juga berfungsi meninjau atau mengeveluasi strategi.

fungsi manajemen strategi
manajemen strategi
Manajemen Strategi seringkali dipandang sebagai suatu game plan atau skenario dalam pengembangan usaha, mempertahankan ataupun memperbaiki posisi didalam pasar, menarik dan memuaskan para konsumen, sukses dalam berkompetisi dengan para pesaing, menjalankan operasional bisnis serta mencapai sasaran yang strategis. Para manajer dalam perusahaan menjalankan manajemen strategi sebagai suatu proses dalam merumuskan dan megimplementasikan strategi didalam usaha menyediakan suatu nilai bagi customer untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Sehingga pada akhir akhir ini manajemen strategi sudah mengalami sebuah peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan dalam bersaing. Penyusunan sebuah strategi lebih berdasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang mempunyai 5 (lima) karakteristik, sebagai berikut :

Kompetensi Khusus

Keunggulan dalam bersaing adalah suatu hal khusus yang dimiliki atau dilakukan oleh suatu perusahaan yang memberi kekuatan dalam menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berupa opini ataupun merek yang memiliki persepsi kualitas yang tinggi. semisal pengelolaan dalam administrasi yang brilian rapi, terkenal bebas KKN dan bersih serta tepat waktu. ataupun Merk dagang layaknya Coca Cola, Nike, Adidas, BMW, Mercy dan yang lainnya.

Menciptakan Persaingan Tidak Sempurna

Didalam persaingan yang sempurna, seluruh perusahaan menghasilkan produk yang sama/serupa sehingga bebas keluar-masuk kedalam pasar. Suatu perusahaan bisa mendapatkan keunggulan bersaing dengan menciptakan suatu persaingan yang tidak sempurna yaitu bisa dengan cara memberi kwalitas yang tinggi pada aspek tertentu.

Berkesinambungan

Keunggulan bersaing seharus bersifat berkesinambungan dan bukan hanya sementara waktu serta tidak mudah untuk ditiru oleh para kompetitor.

Kesesuaian dengan Lingkungan Internal

Keunggulan bersaing bisa didapat dengan cara menyesuaikan permintaan pasar. Karena didalam lingkungan eksternal bisa merupakan ancaman serta peluang, sehingga perubahan pada pasar bisa meningkatkan keunggulan ataupun kelemahan perusahaan.

Keuntungan yang Tinggi daripada Keuntungan Rata Rata

Sasaran yang utama keunggulan dalam bersaing adalah memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada keuntungan rata rata perusahaan dalam industri


Manajemen Strategi Sektor Publik

Manajemen Strategi Sektor Publik

Manajemen Strategi Sektor Publik - Siagian [2004] mengemukakan manajemen strategi sebagai suatu rangkaian keputusan serta tindakan yang disusun oleh manajemen puncak dan kemudian diimplementasi oleh semua jajaran entitas atau organisasi dalam kerangka pencapaian tujuan yang ditetapkan organisasi tersebut.

Manajemen strategi adalah sebuah pendekatan yang sistematis dalam membuat formulasi, mewujudkan serta mengawasi strategi yang dipilih.

Manajemen strategi tidak hanya dipakai pada sektor swasta namun juga telah diterapkan pada sektor publik.

Penerapan manajemen strategi pada ke-2 jenis entitas tersebut sebenarnya tidak berbeda jauh. Hanya saja pada institusi sektor publik tidak menekankan pada tujuan organisasi dalam mencari laba namun lebih kepada pelayanan untuk masyarakat.

manajemen strategi
manajemen strategi

Manajemen Strategi Sektor Publik

Anthony dan Young [2003] menyatakan penekanan organisasi sektor publik lebih ditekankan kedalam 7 hal berikut :
  1. Tidak memiliki tujuan mencari laba atau keuntungan.
  2. Ada pertimbangan khusus menyangkut pembebanan pajak
  3. Orientasi kegiatan hanya berfokus pada pelayanan semata
  4. Banyak menghadapi permasalahan yang lumayan besar pada tujuan dan juga strategi
  5. Dalam hal keuangan. Sektor publik tidak bisa menggantunkan dan mengharapkan pada klien.
  6. Dominasi profesional.
  7. Besarnya pengaruh politik yang dihadapi.

Manajemen Strategi juga telah diterapkan di Indonesia, diantaranya berada dibidang pendidikan.

Nawawi [2003] menyatakan Departemen Pendidikan Nasional menjalankan proses manajemen strategi dengan cara mengendalikan strategi serta pelaksanaan pendidikan nasional yang diwujudkan didalam sistem pendidikan nasional baik itu pendidikan secara formal ataupun pendidikan yang non formal.

Proses manajemen strategi dijalankan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan yaitu warganegara yang kompetitif dan berkualitas.

Nutt dan Backoff [1992] pada Salusu [2006: 496 - 498] menyatakan ada beberapa alasan perlunya perubahan strategi yang juga sekaligus memberi petunjuk mengenai bagaimana manfaat manajemen strategi untuk organisasi sektor publik ataupun organisasi nirlaba sebagai berikut :
  1. Organisasi sektor publik yang baru ataupun yang berkembang harus memikirkan sasaran dan tujuan yang diprioritaskan.
  2. Kebutuhan dalam mempertahankan stabilitas pembiayaan yang membutuhkan strategi baru dalam mencari sumber dana baru
  3. Keinginan dalam mengembangkan pelayanan, dengan seiring semakin tersedianya sumber daya, mendorong manajemen untuk melakukan perubahan atas kebijakan, prosedur, bahkan hingga prioritas kepada klien yang dilayani.
  4. Perluasan peranan karena desakan oleh publik, guna memenuhi kebutuhan mereka. Perubahan kepemimpinan umumnya diikuti dengan visi yang baru yang menuntut para pemangku memahami kebijakan yang baru.
  5. Tuntutan yuridis didalam planning yang memungkinkan perubahan suatu prosedur jika ada desakan dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
  6. Tuntutan akan integrasi antar departement, biro, bagian, seksi dan yang lainnya seringkali terjadi didalam organisasi sektor publik yang akan menuntut suatu penyesuaian misi, visi tujuan, dan berbagai prosedur lainnya.
  7. Koordinasi tindakan yang menuntut adanya perubahan dalam kebijaksanaan internal
  8. Ancaman politik yang menuntut para pemangku untuk menyesuaikan kebijakan organisasi-nya dengan ancaman tuntutan tersebut.

Mengapa organisasi sektor publik memerlukan manajemen strategis dalam melakukan aktivitasnya?

Karena instansi atau organisasi sektor publik membutuhkan rencana yang strategis untuk menggapai tujuan yang dirinci program dan aktivitas yang bisa bersinergi.

Terlebih lagi dengan struktur organisasi yang besar serta sangat kompleks, dengan menerapkan manajemen strategi, para pemangku kepentingan bisa memotivasi serta mengarahkan para pegawai yang kemudian bisa meningkatkan kinerja organisasi.

Sektor publik pun bisa merumuskan strategi ke masa depan dan melihat ancaman dan peluang yang ada serta menetapkan tujuan yang jelas pada masa mendatang

Dengan penerapan manajemen strategi, diharapkan instansi sektor publik dapat :
  • Menjadi instansi yang reaktif didalam menghadapi suatu perubahan situasi.
  • Mengelola sumber daya untuk hasil yang optimal.
  • Mengubah orientasinya menjadi instansi yang berorientasi pada masa mendatang.
  • Menjadikan instansi adaftif serta fleksibel, mengurangi alur birokrasi yang rumit dan lebih terbuka atau transparan.
  • Menjadikan instansi sektor publik mampu memenuhi ekspentasi para pengguna layanan

Kendala Manajemen Strategi Sektor Publik

Kendala manajemen strategi sektor publik bisa terjadi dikarenakan karakteristik yang dimiliki organisasi sektor publik berbeda dengan karakter pada organisasi swasta.

Kendala tersebut diartikan sebagai kondisi yang tetap [struktural atau prosedural] yang kecenderungannya ada dalam beberapa periode dan manajemen harusnya beradaptasi serta mengatasi kendala tersebut.

Kendala kendala yang serint terjadi pada sektor publik diantaranya :
  • Ada perbedaan yang mendasar dalam undang - undang, dimana sektor publik menggunakan konstitusi dari negara, hal ini bisa membuat sektor publik lebih kaku dan ketika menyusun suatu program aktivitas harus mengeceknya dulu dengan undang - undang apakah program tersebut tidak melanggar undang-undang atau tidak. 
  • Karena merupakan perpanjangan tangan pemerintahan, maka organisasi publik bersifat lebih terbuka kepada lingkungan eksternal dibandingkan dengan sektor swasta. Hal ini mengakibatkan kinerjanya menjadi sorotan jika visi maupun misi dan program yang dijalankan jauh dari harapan para pengguna layanan. Secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Bahkan bisa berdampak pada stabilitas keamanan.
  • Prosedur pemerintahan yang sering kali rumit, kaku dan berjenjang sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam mengatasi sebuah masalah. Sudah menjadi rahasia umum pegawai yang hadir pada sektor pemerintahan bukan karena kompetensi, kemampuan atau skil dan pengalamannya. Tapi karena menjamurnya kolusi dan nepotisme dalam perekrutan pegawai organisasi. Dan ini hampir terjadi disemua lini.
  • Proses pengukuran kinerja pada instansi pemerintahan jauh lebih sulit dibanding dengan organisasi pada sektor swasta. Produk yang dihasilkan (output) maupun tujuan dalam sektor swasta sangat jelas yaitu produk ataupun jasa yang dijual dan mencari laba, sedangkan pada sektor pemerintahan mempunyai wilayah kerja yang jauh lebih luas dan rumit didalam mengukur tujuan maupun hasilnya.
  • Keterbatasan akan informasi menjadi kendala dalam menghasilkan keputusan yang tepat. Hal ini terjadi karena adanya pembelokan dari tujuan insentif yang berhubungan dengan penerapan manajemen strategi. Para manajer pelaksana bisa saja memberi informasi yang keliru agar kinerja mereka terkesan positif dimata atasan walaupun pada kenyataannya, kondisinya berbanding terbalik dengan apa yang dilaporkan. Istilah yang sering didengar adalah ABS atau Asal Bapak Senang.

Konteks Manajemen Strategis pada Sektor Publik 

Menurut Ring dan Perry (1985), ada beberapa konteks yang ada pada manajemen strategis sektor publik. Berikut diantaranya :
  • Policy Ambiguity. Pola arah strategi pada sektor publik dinilai tidak jelas arahnya karena struktur oganisasi yang sangat kompleks dan tidak efisien.
  • The Openness of Goverment. Peranan media sangat besar dalam mengungkap proses pengambilan keputusan dan juga penerapannya.
  • Attentive Publics. Terdapat banyak kepentingan dan agenda tertentu dari beberapa kelompok yang mempengaruhi pemerintahan.
  • The Time Problem. Manajemen strategik sangat memperhatikan masa jabatan serta peraturan-peraturan yang membatasi waktu.
  • Shaky Coalitions. Aliansi koalisi politik ketika perencanaan bisa berubah komposisinya ketika pelaksanaan.

Ring dan Perry juga memberikan solusi atas konteks yang bisa menjadi kendala tersendiri pada strateegi sektor publik tersebut :
  • Maintaining Flexibility. Implementasi manajemen strategi pada prosesnya diharapkan mampu beradaptasi dengan mudah atas berbagai perubahan yang terjadi pada internal maupun eksternal organisasi.
  • Bridging Competing Worlds. Organisasi sektor publik bersifat terbuka dan berpotensi memiliki ikatan dengan berbagai kelompok dan juga kepentingannya. Pemerintah selaku otoritas dituntut bisa berlaku adil terhadap semua pihak.
  • Wielding Influence, Not Authority. Kemampuan untuk berpolitik sangat diperlukan dalam manajemen strategik. Tujuannya untuk menjalin hubungan dan memberikan kesan positif apabila berkonfrontasi dengan pihak-pihak tertentu.
  • Minimizing Disconntinuity. Mengontrol koalisi politik yang ada agar tetap stabil dan tidak terpecah.

Model Manajemen Strategis Sektor Publik

Umumnya terdapat empat model strategi pada sektor publik yang dikenal [Joyce,1999] :
  1. Model perencanaan klasik
  2. Model perencanaan strategi visioner
  3. Model bisnis
  4. Model peramalan

#1. Model Perencanaan Klasik

Model ini hanya memfokuskan kepada kegiatan formalitas pemerintahan dalam menyusun rencana strategis yang kemudian akan diberikan kepada unit-unit organisasi yang ada dinaungannya.

Model perencanaan klasik ini kemungkinan akan sulit berjalan secara maksimal karena pandangan formalitas birokrat yang kaku. Terlebih unit-unit orgnisasi yang berada dibawahnya tidak memiliki komitmen dan tujuan yang sama.

#2. Model Bisnis

Model perencanaan strategi visioner lebih berfokus kepada hubungan antara organisasi dengan organisasi yang berada dibawahnya. 

Dengan adanya sifat transaksional yang umumnya berbentuk bonus. Maka akan ada lebih banyak insentif bagi sebuah organisasi dalam menjalankan strateginya.

#3. Model Perencanaan Strategis Visioner

Orientasi pada model perencanaan strategis visioner ini berada pada pola pikir yang bersifat jangka panjang. Manajer akan melakukan kegiatan yang bisa mempersiapkan organisasi pada saat ini menuju masa yang akan datang yang diinginkan.

#4. Model Peramalan

Model ini berkonsentrasi pada pengambanan spesialisasi organisasi dan pengembangan relasi dengan organisasi yang lain untuk mencapai tujuan dan visi organisasi.

Peran Pemimpin dan Komitmen Pegawai

Salah satu kunci kesuksesan manajemen strategi pada sektor publik terletak pada Leadership. Dengan hak dan wewenang yang dimiliki, para pemimpin bisa mendorong dan memaksa para pemimpin pemimpin kecil dibawahnya untuk merancang dan mengimplementasikan keputusan-keputusan yang berkaitan erat dengan strategi pelayanan publik.

Peran pemimpin bukanlah peran yang mudah mengingat pemimpin pada organisasi publik dikelilingi oleh ribuah konflik kepentingan yang teruma kepentingan yang bisa merugikan.

Strategi yang akan dijalankan manajemen puncak tidak akan pernah memuaskan semua pihak. Pasti akan ada pihak-pihak yang akan dirugikan. Ketika keputusan dijalankan pasti akan menumui pro dan kontra. Pihak yang setuju dan pihak yang tidak setuju. Mau tidak mau harus berani menjalankan. Pemimpin dituntut mengambil keputusan yang memiliki manfaat maksimal dengan kerugian seminimal mungkin.

Pelaksanaan strategi yang maksimal dibutuhkan pegawai yang memiliki komitmen, skil, pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni untuk mengeksekusi strategi yang telah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi yang baik antara pegawai dan manajemen atas harus selaras dan harmonis untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengeksekusi strategi manajemen.

Referensi :
Ibrahim, Amin. 2008. Pokok-Pokok Administrasi Publik dan Implementasinya. Bandung: Refika Aditama

PENGERTIAN KAS dalam Akuntansi

PENGERTIAN KAS dalam Akuntansi

Apa Itu Kas ?

Pengertian Kas - Istilah kas atau yang juga sering ditulis cash sudah seringkali kita dengar, familiar ditelinga yang memiliki arti tunai atau dibayar secara langsung menggunakan uang.

Lawan kata kas (cash) adalah kredit (dibayarkan kemudian, apakah itu dicicil atau dibayar sekaligus).

pengertian kas
uang kas

Di dalam pengertian akuntansi, Kas atau cash merupakan sebuah sebutan untuk account (rekening) yang sifatnya paling lancar dalam kelompok asset (aktiva)

Pada dalam penerapan pembukuan (bookkeepping), kas dipecah/dibagi lagi menjadi beberapa rekening dengan beberapa variasi

Ada yang membagi :

Petty Cash (Kas Kecil) dan General Cash (Kas Umum)
Petty Cash (Kas Keci) ldan Checking Account (Kas Bank)

Juga ada pula yang membagi

Petty Cash (Kas Kecil), Cash Bank A, Bank B

Pemecahan akun kas ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan dan proses pemeriksaan, sehubungan dengan pen-distribusi-an kas itu sendiri.

Umumnya, pemecahan rekening akun kas ini terjadi hingga pada tingkatan general ledger (buku besar) saja, dan sedangkan pada Neraca umumnya dijadikan satu kelompok saja yaitu akun Kas (Cash).

Hal ini dilakukan agar laporan menjadi lebih sederhana serta mudah dipahami bagi pengguna laporan
Lalu, bagaimana hubungan antara Kas/Cash (account) dengan "kas" (Cash : tunai)?

Tentu saja sangat berhubungan

Cash payment merupakan pembayaran yang berasal dari kas (Cash Account), yang berarti atas sebuah transaksi pembayaran yang menggunakan/berbasis Cash Payment akan mempengaruhi Cash Account (rekening kas)

Pengertian Kas menurut Ahli

Pengertian kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya.

Dalam akuntansi, kas diklasifikasikan kedalam Aktiva Lancar

Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut:
“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.
Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya.

Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat.

Demikian juga sebaliknya, apabila perusahaan hanya mengejar aktivitas mencari laba/keuntungan saja tanpa memperhitungkan faktor yang lainnya maka seluruh kas yang dimiliki akan dalam keadaan bekerja (digunakan).

Apabila ini terjadi, artinya perusahaan akan mengalami posisi illikuid (tidak lancar) jika sewaktu waktu ada penagihan kewajiban (hutang) yang jatuh tempo dan perusahaan tidak sanggup untuk membayar dikarenakan tidak memiliki persediaan kas baik di bank ataupun di brankas perusahaan.
Perolehan Aset Tetap Dengan Pertukaran dan Kredit

Perolehan Aset Tetap Dengan Pertukaran dan Kredit

Perolehan Aset Tetap

Perolehan Aktiva Tetap - Setelah sebelumnya saya memposting tentang perolehan aset tetap yang diperoleh dari pembelian secara tunai, kali ini saya akan memposting mengenai perolehan aset tetap yang diperoleh dengan cara lain. 

Kita tahu, untuk mendapatkan aktiva tetap, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Seperti membeli aktiva tersebut secara tunai, dicicil (kontrak jangka panjang), pertukaran, dibangun sendiri maupun dengan saham.
perolehan aset tetap
Perolehan Aktiva Tetap

Aset Tetap Diperoleh dari Pembelian Kredit

Dalam perolehan aktiva tetap dengan membelinya secara kredit (pembayarannya secara cicilan), maka tidak perlu adanya pengeluaran kas sekaligus, tetapi kas dikeluarkan secara bertahap sesuai deal kesepakatan bersama kredito.

Selain itu dengan transaksi pembelian aset secara kredit ini akan menimbulkan bunga yang harus dibayar.
Aktiva tetap yang diperoleh dengan pembelian angsuran, dalam menentukan harga perolehannya tidak termasuk bunga didalamnya.

Bunga yang timbul dibebankan pada saldo yang belum dibayar atas kontrak dicatat sebagai biaya.

Contoh :

Pada tanggal 2 januari 2014 PT. Foraz membeli sebuah gedung dengan cara mencicil seharga Rp. 100.000.000 dengan uang muka Rp. 25.000.000 sisanya diangsur setiap akhir tahun selama tiga tahun dengan bunga 5% per tahun.
Jurnal 2 Januari 2014

Debit | Building Rp100.000.000
Kredit | Cash Rp25.000.000
Kredit | Contract Payable Rp75.000.000


Jurnal 31 Desember 2014

Debit | Contract Payable * Rp25.000.000
Debit | Interest Expense ** Rp3.750.000
Kredit | Cash Rp28.750.000

Notes :
*     Contract Payable (utang) Rp 75.000.000 dibagi 3 tahun = Rp 25.000.000
 **  Bunga 5% dari Saldo utang kontrak: 5% x Rp 75.000.000 = Rp 3.750.000


Jurnal 31 Desember 2015

Debit | Contract Payable  Rp25.000.000
Debit | Interest Expense  Rp2.500.000
Kredit | Cash Rp27.500.000


Jurnal 31 Desember 2016

Debit | Contract Payable  Rp25.000.000
Debit | Interest Expense  Rp1.250.000
Kredit | Cash Rp26.250.000


#Pertanyaan

Mengapa bunga tidak dimasukkan harga perolehan aset tetap berwujud?

Bukankah aset tetap di akui sebesar harga perolehan yang merupakan harga dari barang ditambah semua biaya biaya yang diakibatkan dari transaksi aset tetap hingga aset tersebut siap digunakan/beroperasi?

Untuk hal ini lebih baik dibahas pada lain kesempatan saja. :)

Aset Tetap Diperoleh dengan Pertukaran

Pertukaran aset tetap dengan pertukaran maksudnya ialah aset tetap yang telah dimiliki ditukar dengan aset yang dimiliki oleh entitas/orang lain.

Terdapat beberapa masalah yang muncul dalam penentuan nilai-nya. Hal ini disebabkan berbagai kondisi atas pertukaran aset yang terjadi, dan ini dia beberapa hal/kondisi yang patut diperhatikan:
  1. Apakah pertukaran aset sejenis atau tidak sejenis
  2. Apakah diketahui harga pasar asetnya atau tidak diketahui
  3. Apakah disertai dengan arus kas atau tidak disertai arus kas
Ada beberapa kemungkinan kombinasi yang terjadi atas pertukaran aset tetap diatas, juga bagaimana perlakuan dalam akuntansinya:

# 1. Harga pasar aktiva tetap diketahui dan tidak disertai dengan arus kas

Aset tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga pasar aset tetap dan mempunyai bukti transaksi yang memadai. Apabila kedua aset keabsahan buktinya sama sama kuat, maka yang dicatat dan diakui adalah harga pasar aset yang diserahkan, akan tetapi apabila aset yang diterima mempunyai bukti transaksi yang lebih lengkap dan lebih handal keabsahannya maka aset tetap perolehannya diakui sebesar aset yang diterima.

# 2. Harga pasar aset tidak diketahui baik sejenis ataupun beda jenis

Perolehan aset diakui sebesar nilai buku aset tetap yang dikeluarkan. akumulasi penyusutan aset tetap yang dikeluarkan/diserahkan perlu dihapus dalam kasus ini.

Aset tidak sejenis, harga pasar aset diketahui, ada/disertai arus kas

Apabila disertai arus kas, ada dua kemungkinan:
  1. Arus kas masuk, artinya ada laba dari pertukaran aset tetap, diakui laba pertukaran
  2. Arus kas keluar, artinya ada rugi dari pertukaran aset, diakui rugi pertukaran 
Aset yang ditukar sejenis, Harga pasar aset diketahui,disertai arus kas
  1. Indikasi rugi, maka rugi pertukaran diakui
  2. Indikasi laba, maka jangan diakui sebagai laba

Contoh Pertukaran Aset Tetap :

PT. Foraz menukarkan kendaraannya dengan sebuah mesin. Harga perolehan kendaraan Rp. 100.000.000, Akumulasi penyusutan pada saat penukaran adalah Rp. 20.000.000,

Harga Mesin Rp. 45.000.000, dalam pertukaran tersebut perusahaan menambah uang sebesar Rp. 5.000.000

Perhitungan :

- Harga Perolehan Mobil Rp100.000.000
- Akumulasi Penyusutan (Rp20.000.000)
- Nilai Buku Rp80.000.000
- Harga Perolehan Mesin Rp90.000.000
- Pembayaran (Rp5.000.000)
- Harga Pasar Mobil Rp85.000.000
- Laba Pertukaran Rp5.000.000


Jurnal :

Debit | Machine Rp90.000.000
Debit | Accumulation Depreciation Rp20.000.000
Kredit | Automobile Rp100.000.000
Kredit | Cash Rp5.000.000
Kredit | Gain on Exchange of Plants Assets Rp5.000.000


#Pertanyaan

Ada laba dan rugi dalam pertukaran, dan langsung di akui dalam laporan keuangan.

Masih ingat tentang perolehan aset tetap secara gabungan/lumpsum? Silahkan baca [disini] lebih jelasnya.

Pada tulisan tersebut, apabila terdapat selisih, maka selisih itu di distribusikan kepada aset tetap yang diperoleh, tidak dimasukkan atau dikapitalisasi ke dalam aset tetap.

Sedangkan di sini, kita lihat langsung di akui laba atau rugi jika ada selisih, padahal judulnya sama, "Perolehan Aset Tetap"! perkara itu karena caranya yang berbeda, katakanlah, yang satu dibeli secara tunai, yang satu dengan ditukar. Tapi benang merahnya sama, ada aset yang dikeluarkan untuk memperoleh aset yang baru.

Dan kenapa jika ada selisih, perlakuannya berbeda?

Nah ini juga keanehan dalam metode ini, saya juga bertanya logikanya darimana. next posting jika ada waktu ingin sekali saya bahas. mungkin ada yang bisa bantu menjelaskan?

Baiklah, untuk saat ini sekian dulu mengenai perolehan aset tetap masih ada lagi cara perolehan dengan metode lain. Silahkan anda baca Perolehan Aktiva Dibangun Sendiri dan Perolehan Aktiva melalui Surat Berharga (saham atau obligasi)

Pengertian Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Pengertian Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Baca juga artikel sebelumnya tentang Aktiva Lancar (current assets) dan Aset Tetap (fixed assets).
Kali ini saya akan menulis mengenai jenis aset yang lainnya, yaitu aset tidak berwujud.

aset tak berwujud
aktiva tidak berwujud

Aset tidak berwujud ?

Ya, aset yang tidak terlihat wujud fisiknya secara nyata, tidak bisa disentuh, namun terasa besar manfaatnya.

Keberadaannya bisa menguntungkan bagi perusahaan yang memilikinya.

Apa saja yang termasuk aktiva tidak berwujud ?

Dan jika aset tersebut tidak terlihat, bagaimana cara mengukurnya ?

Bagaimana pula cara menilainya ?

Lalu bagaimana cara menjurnal atau mencatatnya ?

Dan juga cara mendapatkanya ? mari kita simak ...

Pengertian Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)

Pengertian aktiva tak berwujud menurut PSAK :

"Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak memiliki wujud fisik secara nyata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan maupun hanya untuk tujuan administrasi."
Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila :
  • Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dari aset tersebut
  • Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal
Aktiva tak berwujud diakui sebesar harga perolehan.

Kemudian pada periode selanjutnya dilaporkan sebesar nilai tercatatnya.

Didalam menentukan besaran harga perolehan tergantung oleh bagaimana cara perolehan aktiva tak berwujudnya.

Apabila aktiva tak berwujud diperoleh dengan membeli atau transaksi yang menggunakan kas atau setara kas lainnya, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar uang yang dikeluarkan/akan dibayarkan.

Dan apabila aset tidak berwujud diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva yang lain, maka harga perolehan aktiva tak berwujudnya sebesar harga kekinian dari aktiva yang ditukar.

Contoh Aktiva Tak Berwujud

[1] Hak Sewa (Lease Hold)

Hak sewa diperoleh dari transaksi sewa aktiva tertentu, disahkan oleh notaris dan dalam tempo kurun waktu tertentu.

Contohnya : sewa gedung, sewa kendaraan, sewa mesin. alasan hak sewa diakui sebagai aset tak berwujud karena:
  • Memberikan kontribusi bagi perusahaan dimasa mendatang.
  • Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh Hak Sewa :
  • PT Nivia Rotan menyewa gedung untuk showroom-nya Rp 100.000.000 selama 10 tahun
  • PT Nivia Rotan menyewa mobil Rp 250.000 per hari untuk kliennya yang berkunjung.
Pencatatan :

Sewa gedung 100.000.000
Kas 100.000.000
Biaya sewa 250.000
Kas 250.000

Kedua transaksi "sewa" tersebut diperlakukan berbeda :
  • Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud, berupa hak sewa bangunan karena nilainya yang material dan manfaatnya lebih dari satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan.
  • Dalam transaksi sewa mobil, biaya yang dikelaurkan dicatat sebagai BIAYA, karena nilai nominalnya tidak terlalu material dan manfaatnya hanya satu hari atau kurang dari satu tahun buku.

[2] Hak Paten

Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang) contohnya penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau rekayasa.

[3] Trade Mark (Merek Dagang) 

Merek dagang adalah hak yang didapat dari suatu merk komersil tertentu.

Contoh : logo, tulisan, simbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu.

[4] Organization Cost

Merupakan pengeluaran entitas yang timbul sebelum perusahaan beraktivitas operasi.

Contohnya biaya notaris, biaya seperti ini dicatat sebagai perolehan aset tak berwujud karena manfaatnya yang diperoleh entitas saat itu dan dimasa mendatang selama entitas masih beroperasi.

[5] Copyright (Hak Pengadaan)

Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, baik itu puisi, novel, karya ilmiah, nada lagu maupun lirik, skenario film.

Hak pengadaan (copyright) bisa meliputi hak mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut.

[6] Perijinan (Licences)

Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa melakukan aktivitas yang terkait dengan bidang usaha perusahaan.

Licences ini ada masa waktunya, apabila telah habis, maka harus diperpanjang/diperbarui. biasanya izin seperti ini mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.

[7] Franchise

Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu, memasarkan produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya.

Kesemuanya dimiliki oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba.

[8] Goodwill

Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas.

Goodwill diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan yang dinilai lebih oleh entitas lain.

Transaksi bisa berupa merger atau akuisisi maupun penjualan perusahaan.

Contohnya keistimewaan perusahaan bisa muncul karena perusahaan mempunyai reputasi yang sangat bagus, mempunyai produk yang tak dimiliki oleh para pesaing maupun letak perusahaan yang strategis.

Perlakuan Akuntansi Aset Tak Berwujud Dalam akuntansi aktiva tidak berwujud, sebenarnya hampir sama permasalahannya dengan aktiva berwujud.
  • Perolehan aset tak berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yang menyertai untuk mendapatkan aset/haknya (sama seperti aset berwujud).
  • Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aset tak berwujud (expenditure), biaya biaya tersebut dikapitalisasi ataupun dibebankan ke periode berjalan, sama seperti tangible asset.
  • Amortisasi aset tidak berwujud, seperti halnya penyusutan pada aktiva tetap, dialokasikan harga perolehannya menjadi biaya (beban usaha). 
Pencatatan maupun perhitungan amortisasi sama caranya dengan perhitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap.
  1. Kecuali trade mark (merk dagang) yang dikelompokan kedalam HPP, mayoritas Amortisasi merupakan biaya usaha
  2. Metode garis lurus mungkin lebih baik diaplikasikan dalam amortisasi, karena aset tak berwujud pada dasarnya tak berhubungan dengan produk/output yang dihasilkan perusahaan.

Pelaporan Aktiva Tak Berwujud (Disclosure)

Yang dilaporkan aktiva tidak berwujud hanya net value-nya (nilai bersih) setelah dikurangi oleh akumulasi amortisasi.

Akumulasi amortisasi ini tidak disajikan dalam neraca
Khusus mengenai perlakuan goodwill, lebih jauh bisa dibaca disini : Pengertian Goodwill

Pengertian Aktiva Tetap atau Aset Tetap (Fixed assets)

Pengertian Aktiva Tetap atau Aset Tetap (Fixed assets)

Pengertian aset tetap menurut para ahli adalah harta kekayaan atau sumber daya entitas bisnis (perusahaan) yang diperoleh serta dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi (transaksi) pada masa yang lalu.

Aset tetap digunakan dalam menjalankan aktivitas operasional usaha perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Peranan aset tetap sangat signifikan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Misalnya tanah/lahan dan bangunan tempat produksi, mesin dan berbagai peralatan lain yang digunakan sebagai alat produksi dan yang lainnya.

Sofyan Safri berpendapat bahwa :

"Aset tetap adalah aset suatu entitas yang menjadi hak milik perusahaan yang digunakan untuk memproduksi (menghasilkan) barang atau jasa entitas bisnis dan penggunaannya secara terus menerus."

Sedangkan PSAK menuturkan bahwa aktiva tetap adalah aset yang berwujud yang didapat/diperoleh dengan kondisi siap pakai maupun dibangun terlebih dahulu dan dipakai dalam aktivitas operasi perusahaan, tidak ditujukan dijual kembali dalam rangka aktivitas normal perusahaan serta memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku (lebih dari satu periode).

Karakteristik Aktiva Tetap

Aset Tetap
Aktiva Tetap

Aset tetap memiliki beberapa karakteristik, berikut diantaranya:
  • Mempunyai wujud fisik
  • Tidak ditujukan untuk dijual lagi
  • Memiliki nilai yang material, harga aset tersebut cukup signifikan contohnya tanah, bangunan, mesin dan kendaraan dll.
  • Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku dan nilai manfaat ekonominya bisa diukur dengan handal.
  • Aset digunakan dalam aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual lagi seperti barang dagang/persediaan atau investasi) contohnya, mobil bagi dealer mobil diakui sebagai "persediaan" bukan aktiva tetap sedangkan bagi perusahaan manufakture mobil diakui sebagai "Aktiva Tetap" bukan persediaan.

Pengakuan Aktiva Tetap

Sebuah perusahaan mengakui setiap aset sebagai aset tetap jika aset yang dimiliki telah memenuhi sifat dan karakteristiknya seperti yang telah disebut sebelumnya.

Aset yang berwujud diakui dan diklasifikasikan kedalam aset tetap apabila :
  • Potensi manfaat ekonomi aset akan dirasakan perusahaan dimasa mendatang. Untuk menentukan/menilai suatu aset akan memberikan manfaat dimasa mendatang, terjadinya manfaat ekonomis aset tersebut harus dinilai dan dipastikan bahwa entitas usaha akan mendapatkan imbalan manfaat dan menerima resikonya yang terkait.
    • Biaya perolehan aset yang dikeluarkan bisa diukur dengan handal, bukti bukti transaksi perolehan aset diperlukan guna mendukungnya.
    Hal yang juga tak kalah penting dalam pengakuan aktiva tetap adalah perusahaan mempunyai kontrol/kendali atas manfaat ekonomis yang diharapkan  akan diterima dari aset tetap tersebut.

    Penggolongan Aktiva Tetap

    Aset tetap diklasifikasikan (dikelompokkan) karena aset tetap mempunyai sifat dan karakter yang beda dengan aktiva yang lain.

    Aset tetap terdiri atas beberapa jenis barang, jadi perlu dikelompokkan masing masing aktiva tersebut.

    Pengelompokan aktiva ini berdasarkan kebijakan akuntansi pada perusahaan masing karena pada umumnya makin banyak aset tetap yang dimiliki akan makin banyak juga kelompoknya.

    Nominal atau nilai yang relatif signifikan dan jenis serta bentuk aktiva tetap yang cukup beragam membuat perusahaan harus lebih berhati hati dalam proses penggolongannya.

    Biasanya, untuk tujuan akuntansi, aktiva tetap digolongkan seperti ini:
    • Aset tetap yang umumnya tak terbatas misalnya tanah untuk letak perusahaan, peternakan dan pertanian.
    • Aset tetap yang umumnya terbatas, dan jika asetnya telah habis penggunaannya bisa diganti oleh aset sejenis. contohnya mesin, peralatan, meubeler dan yang lainnya.
    • Aset tetap yang umumnya terbatas dan jika penggunaannya telah habis tidak bisa diganti dengan aset sejenis misal tambang dan sumber alam yang lain.

      Sofyan Safri mengelompokkan aktiva tetap dari berbagai sudut, antara lain :

      [1] Sudut substansi aset tetap

      • Aset Berwujud (Tangible Assets), misalnya gedung, mesin, peralatan dll
      • Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets), misalnya hak patent, trademark, goodwill, franchise dll

      [2] Aset tetap disusutkan atau tidak disusutkan

      • Aset disusutkan (Depresiasi plant asset)  seperti mesin, bangunan, peralatan, kendaraan dll.
      • Aset tidak disusutkan (Undepreciated plant asset) seperti tanah.

      [3] Aset tetap berdasarkan jenisnya

      • Bangunan, gedung yang berdiri pencatatannya dipisah dari lahan yang menjadi lokasinya
      • Lahan, sebidang tanah kosong maupun yang sudah ada bangunannya, pencatatannya dipisah dengan bangunan.
      • Mesin, didalamnya termasuk peralatan yang menjadi komponen/bagian dari mesin
      • Kendaraan, semua jenis kendaraan seperti kendaraan bermotor, alat pengangkut dan yang lainnya
      • Perabot, semua yang merupakan isi dari gedung. misalnya perabotan kantor, perabotan pabrik,
      • Inventaris, peralatan yang digunakan seperti inventaris gudang, inventaris kantor dan yang lainnya.
      • Prasarana, seperti jalan akses, pagar, jembatan dan lain sebagainya

      Bagaimana dengan perlakuan akuntansi atas aktiva tetap ?

      Copyright © mnjmn. My Simple Template: Simple Template Design