Peran manajemen keuangan didalam perusahaan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Pada awalnya, ketika ilmu manajemen mulai berkembang pada era kapitalisme pada abad ke-18, peran manajemen keuangan hanya sebatas pada hal-hal yang berkaitan dengan laba rugi perusahaan.
Peran manajemen keuangan kemudian mengalami perkembangan pesat pada abad ke 19. Manajemen keuangan mulai berperan untuk penerbitan surat berharga, menganalisa kebangkrutan, penyederhanaan organisasi, menyusun anggaran, melakukan pemeriksaan keuangan perusahaan (audit) dan mulai memperhatikan kondisi eksternal yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Seperti kejadian krisis keuangan dan inflasi.
Peran manajer keuangan saat ini semakin kompleks, memperhatikan banyak hal yang berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan baik langsung maupun secara tidak langsung.
Perusahaan yang menghasilkan pendapatan penjualan yang tinggi belum tentu menghasilkan laba yang maksimal apabila peran manajemen keuagan perusahaan tidak maksimal.
Bahkan mungkin saja menyebabkan kerugian.
Contoh dana yang berasal dari eksternal perusahaan adalah utang maupun tambahan modal.
Utang bisa utang jangka panjang dan utang jangka pendek.
Contohnya utang jangka pendek adalah utang usaha (utang kepada supplier/rekanan)
Dan contoh hutang jangka panjang adalah hipotik dan obligasi.
Sedangkan tambahan modal contohnya adalah penerbitan saham baru.
Mencari investor baru yang mau menanamkan modalnya pada perusahaan.
Dalam hal ini, peran manajemen keuangan harus bisa menghubungkan perusahaan dengan pasar modal, tempat dimana perusahaan bisa mendapatkan modal dengan menerbitan saham baru atau obligasi.
Opsi pendanaan yang seperti apa yang harus diambil oleh manajer keuangan ?
Sebaiknya opsi yang dipilih adalah sumber dana yang memiliki biaya paling sedikit.
Menggunakan dana untuk kegiatan operasinal rutin perusahaan merupakan kegiatan yang dijalankan sehari-hari untuk memproduksi atau menghasilkan produk. Penggunaan dana ini tidak memerlukan dan menghabiskan dana yang masif.
Penggunaan dana untuk investasi perusahaan jauh lebih komplek. Peran manajemen keuangan dalam penggunaan ini sangat vital. Bahkan bisa mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Karena dana yang dikeluarkan untuk investasi sangat besar. Pengembalian investasi dalam waktu yang relatif lama. Bahkan manajemen keuangan tidak bisa bergerak sendiri dalam memutuskan investasi. Harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan.
Ada berbagai macam jenis dan alternatif investasi yang bisa dijalankan. Manajemen bisa menginvestasikan dana yang ada kedalam investasi keuangan atau investasi aktiva.
Jika memilih investasi keuangan, manajemen keuangan bisa membeli saham atau obligasi perusahaan yang lain. Return hasilnya bisa berupa capital gain ataupun yield.
Namun jika memilih untuk menginvestasikan kedalam aktiva, khususnya aktiva tetap ataupun investasi yang berhubungan dengan perusahaan, Perhitungannya jauh lebih rumit.
Penggunaan dana bisa untuk penggantian aktiva tetap, penambahan dan perluasan aktiva, ekspansi usaha, ekspansi pasar bahkan bisa investasi yang tidak kelihatan dan sulit diukur hasilnya seperti pembiayaan promosi produk yang masif, riset dan penelitian mengenai produk baru yang membutuhkan banyak biaya.
Tentu semua keputusan investasi manajemen keuangan yang akan diambil melalui perhitungan yang detail. Penilaian investasi yang ada perhitungannya. Ada beberapa metode penilain investasi yang bisa digunakan manajemen keuangan. Yaitu metode diskonto dan metode non-disoknto.
Tingkat inflasi atau nilai waktu dari uang dan kondisi arus kas perusahaan pun tidak luput dari perhitungan.
Intinya, peran manajemen keuangan dalam menggunakan dana perusahaan adalah Memilih penggunaan dana yang akan menghasilkan keuntungan yang paling maksimal diantara opsi pilihan yang ada. Memilih yang memberikan keuntungan paling cepat dengan risiko yang seminimal mungkin. Dan biaya yang serendah mungkin.
Kegagalan dalam mengelola arus kas bisa menyebabkan perusahaan tidak sanggup membayar kewajiban yang dimiliki, kegiatan operasional bisa terganggu. Ujungnya kerugian yang bisa dialami perusahaan.
Bisa anda bayangkan, ketika perusahaan memiliki utang dan saatnya jatuh tempo, namun kas yang ada pada perusahaan tidak mencukup untuk membayar pokok dan bunganya, bahkan hanya sekedar mencicil. Perusahaan tentu akan mendapatkan denda. Tentu akan menambah biaya. Belum lagi apabila diajukan pailit ke pengadilan oleh para krediturnya. Bakal tambah susah lagi.
Atau ketika perusahaan membutuhkan bahan baku tambahan untuk melanjutkan produksi, namun kas untuk pembelian bahan baku tidak mencukupi. Perusahaan bisa berhenti beroperasi. Maka efeknya adalah kerugian waktu dan uang. Tidak bisa memenuhi permintaan konsumen.
Peran manajemen keuangan bisa mengatur arus kas masuk dan arus kas yang keluar. Kebijakan tentang penjualan kredit misalnya, yang menjadi piutang dan menjadi masalah untuk arus kas masuk. Manajemen bisa memberikan aturan yang bisa menguntukan perusahaan sekaligus tidak memberatkan konsumen.
Atau manajer keuangan bisa bernegosiasi dengan para kreditur dalam menunda pembayaran dan jatuh tempo utang perusahaan.
Membeli bahan baku dalam skala besar sehingga mendapatkan harga yang lebih murah, mengurangi karyawan yang tidak diperlukan yang tugasnya masih bisa dihandel oleh yang lain, penggunaan energi secara cermat adalah beberapa contoh penghematan yang bisa dilakuka manajemen keuangan.
Apabila pengeluaran tidak diawasi dengan serius, biaya-biaya yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan akan membesar dan seberapa besarpun pendapatan yang diperoleh, laba yang dihasilkan akan tidak maksimal karena adanya inefisiensi.
Peran manajemen keuangan juga meliputi pemilihan metode-metode pencatatan akuntansi yang bisa mempengaruhi besar kecilnya pajak yang harus dibayarkan. Dengan pendapatan yang sama, namun menggunakan metode yang beda, pembayaran pajak bisa ditekan.
Metode pencatatan yang digunakan untuk menurunkan pajak adalah metode yang sah secara hukum, tidak melanggar peraturan perpajakan. Bahwa ada celah hukum yang masih bisa dimanfaatkan menggunakan sistem pencatatan akuntansi.
Kegagalan dalam perencanaan pajak bisa mengakibatkan pajak yang harus dibayar menjadi berlebih. Laba perusahaan pun akan tergerus.
Demikianlah peran manajemen keuangan, artikeli ini tentu tidak lengkap, apabila ada kesalahan, atau informasi yang kurang tepat mohon tinggalkan pesan dikolom komentar.
Dalam:
Manajemen
Manajemen Keuangan
Peran manajemen keuangan kemudian mengalami perkembangan pesat pada abad ke 19. Manajemen keuangan mulai berperan untuk penerbitan surat berharga, menganalisa kebangkrutan, penyederhanaan organisasi, menyusun anggaran, melakukan pemeriksaan keuangan perusahaan (audit) dan mulai memperhatikan kondisi eksternal yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Seperti kejadian krisis keuangan dan inflasi.
Peran manajer keuangan saat ini semakin kompleks, memperhatikan banyak hal yang berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan baik langsung maupun secara tidak langsung.
Perusahaan yang menghasilkan pendapatan penjualan yang tinggi belum tentu menghasilkan laba yang maksimal apabila peran manajemen keuagan perusahaan tidak maksimal.
Bahkan mungkin saja menyebabkan kerugian.
sumber gambar : employeetimetrackingsoftware.co.uk |
Peran Manajemen Keuangan
Biasanya peran manajer keuangan dalam perusahaan berkaitan dengan tugas pokok manajemen keuangan, seperti:- Peran mendapatkan dana
- Peran menggunakan dana
- Arus kas perusahaan
- Efisiensi pengeluaran
- Perencanaan pajak
1. Mendapatkan dana peruahaan | Raising of Fund
Kegiatan operasional maupun kegiatan investasi perusahaan pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Tanpa ada dana maka perusahaan tidak bisa beraktivitas.
Disinilah peranan manajemen keuangan dibutuhkan untuk menyiapkan segala kebutuhan pendanaan perusahaan.
Tanpa ada dana maka perusahaan tidak bisa beraktivitas.
Disinilah peranan manajemen keuangan dibutuhkan untuk menyiapkan segala kebutuhan pendanaan perusahaan.
Dana yang dibutuhkan bisa berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.
Contoh sumber dana internal adalah sisa laba periode sebelumnya atau yang lebih dikenal dengan LABA DITAHAN.
Laba ditahan adalah laba periode yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Contoh sumber dana internal lainnya adalah hasil penjualan aktiva tetap perusahaan.
Sebenarnya aktiva tetap dimaksudkan untuk dipakai untuk menunjang operasi perusahaan dan tidak diperjual-belikan. Namun ada kalanya perusahaan harus menjual aktiva tetapnya untuk membantu pendanaan perusahaan.
Biasanya, aktiva tetap yang dijual adalah aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi atau sudah ada penggantinya.
# Sumber Dana Internal
Contoh sumber dana internal adalah sisa laba periode sebelumnya atau yang lebih dikenal dengan LABA DITAHAN.
Laba ditahan adalah laba periode yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Contoh sumber dana internal lainnya adalah hasil penjualan aktiva tetap perusahaan.
Sebenarnya aktiva tetap dimaksudkan untuk dipakai untuk menunjang operasi perusahaan dan tidak diperjual-belikan. Namun ada kalanya perusahaan harus menjual aktiva tetapnya untuk membantu pendanaan perusahaan.
Biasanya, aktiva tetap yang dijual adalah aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi atau sudah ada penggantinya.
# Sumber Dana Eksternal
Contoh dana yang berasal dari eksternal perusahaan adalah utang maupun tambahan modal.
Utang bisa utang jangka panjang dan utang jangka pendek.
Contohnya utang jangka pendek adalah utang usaha (utang kepada supplier/rekanan)
Dan contoh hutang jangka panjang adalah hipotik dan obligasi.
Sedangkan tambahan modal contohnya adalah penerbitan saham baru.
Mencari investor baru yang mau menanamkan modalnya pada perusahaan.
Dalam hal ini, peran manajemen keuangan harus bisa menghubungkan perusahaan dengan pasar modal, tempat dimana perusahaan bisa mendapatkan modal dengan menerbitan saham baru atau obligasi.
Opsi pendanaan yang seperti apa yang harus diambil oleh manajer keuangan ?
Sebaiknya opsi yang dipilih adalah sumber dana yang memiliki biaya paling sedikit.
2. Menggunakan Dana | Allocation of Fund
Peran manajemen yag lain adalah bagaimana manajemen menggunakan dana perusahaan. Penggunaan dana perusahaan bisa berupa penggunaan untuk kegiatan operasional rutin perusahaan dan kegiatan investasi.Menggunakan dana untuk kegiatan operasinal rutin perusahaan merupakan kegiatan yang dijalankan sehari-hari untuk memproduksi atau menghasilkan produk. Penggunaan dana ini tidak memerlukan dan menghabiskan dana yang masif.
Penggunaan dana untuk investasi perusahaan jauh lebih komplek. Peran manajemen keuangan dalam penggunaan ini sangat vital. Bahkan bisa mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Karena dana yang dikeluarkan untuk investasi sangat besar. Pengembalian investasi dalam waktu yang relatif lama. Bahkan manajemen keuangan tidak bisa bergerak sendiri dalam memutuskan investasi. Harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan.
Ada berbagai macam jenis dan alternatif investasi yang bisa dijalankan. Manajemen bisa menginvestasikan dana yang ada kedalam investasi keuangan atau investasi aktiva.
Jika memilih investasi keuangan, manajemen keuangan bisa membeli saham atau obligasi perusahaan yang lain. Return hasilnya bisa berupa capital gain ataupun yield.
Namun jika memilih untuk menginvestasikan kedalam aktiva, khususnya aktiva tetap ataupun investasi yang berhubungan dengan perusahaan, Perhitungannya jauh lebih rumit.
Penggunaan dana bisa untuk penggantian aktiva tetap, penambahan dan perluasan aktiva, ekspansi usaha, ekspansi pasar bahkan bisa investasi yang tidak kelihatan dan sulit diukur hasilnya seperti pembiayaan promosi produk yang masif, riset dan penelitian mengenai produk baru yang membutuhkan banyak biaya.
Tentu semua keputusan investasi manajemen keuangan yang akan diambil melalui perhitungan yang detail. Penilaian investasi yang ada perhitungannya. Ada beberapa metode penilain investasi yang bisa digunakan manajemen keuangan. Yaitu metode diskonto dan metode non-disoknto.
Tingkat inflasi atau nilai waktu dari uang dan kondisi arus kas perusahaan pun tidak luput dari perhitungan.
Intinya, peran manajemen keuangan dalam menggunakan dana perusahaan adalah Memilih penggunaan dana yang akan menghasilkan keuntungan yang paling maksimal diantara opsi pilihan yang ada. Memilih yang memberikan keuntungan paling cepat dengan risiko yang seminimal mungkin. Dan biaya yang serendah mungkin.
3. Arus Kas Perusahaan
Arus kas perusahaan adalah gambaran mengenai arus kas masuk (penerimaan kas) dan arus kas keluar (pengeluaran kas) perusahaan. Manajemen keuangan harus bisa mengelola arus kas perusahaan secara efektif.Kegagalan dalam mengelola arus kas bisa menyebabkan perusahaan tidak sanggup membayar kewajiban yang dimiliki, kegiatan operasional bisa terganggu. Ujungnya kerugian yang bisa dialami perusahaan.
Bisa anda bayangkan, ketika perusahaan memiliki utang dan saatnya jatuh tempo, namun kas yang ada pada perusahaan tidak mencukup untuk membayar pokok dan bunganya, bahkan hanya sekedar mencicil. Perusahaan tentu akan mendapatkan denda. Tentu akan menambah biaya. Belum lagi apabila diajukan pailit ke pengadilan oleh para krediturnya. Bakal tambah susah lagi.
Atau ketika perusahaan membutuhkan bahan baku tambahan untuk melanjutkan produksi, namun kas untuk pembelian bahan baku tidak mencukupi. Perusahaan bisa berhenti beroperasi. Maka efeknya adalah kerugian waktu dan uang. Tidak bisa memenuhi permintaan konsumen.
Peran manajemen keuangan bisa mengatur arus kas masuk dan arus kas yang keluar. Kebijakan tentang penjualan kredit misalnya, yang menjadi piutang dan menjadi masalah untuk arus kas masuk. Manajemen bisa memberikan aturan yang bisa menguntukan perusahaan sekaligus tidak memberatkan konsumen.
Atau manajer keuangan bisa bernegosiasi dengan para kreditur dalam menunda pembayaran dan jatuh tempo utang perusahaan.
4. Efisiensi Pengeluaran
Peran manajemen keuangan salah satunya adalah memastikan pengeluaran-pengeluaran dari kegiatan perusahaan bisa ditekan serendah mungkin. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menekan pengeluaran tanpa harus mengganggu kinerja dari perusahaan itu sendiri.Membeli bahan baku dalam skala besar sehingga mendapatkan harga yang lebih murah, mengurangi karyawan yang tidak diperlukan yang tugasnya masih bisa dihandel oleh yang lain, penggunaan energi secara cermat adalah beberapa contoh penghematan yang bisa dilakuka manajemen keuangan.
Apabila pengeluaran tidak diawasi dengan serius, biaya-biaya yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan akan membesar dan seberapa besarpun pendapatan yang diperoleh, laba yang dihasilkan akan tidak maksimal karena adanya inefisiensi.
5. Perencanaan Pajak
Peran manajemen keuangan dalam perencanaan pajak perusahaan ini memastikan perusahaan memiki kas yang mencukupi untuk melunasi estimasi pajak yang jatuh tempo.Peran manajemen keuangan juga meliputi pemilihan metode-metode pencatatan akuntansi yang bisa mempengaruhi besar kecilnya pajak yang harus dibayarkan. Dengan pendapatan yang sama, namun menggunakan metode yang beda, pembayaran pajak bisa ditekan.
Metode pencatatan yang digunakan untuk menurunkan pajak adalah metode yang sah secara hukum, tidak melanggar peraturan perpajakan. Bahwa ada celah hukum yang masih bisa dimanfaatkan menggunakan sistem pencatatan akuntansi.
Kegagalan dalam perencanaan pajak bisa mengakibatkan pajak yang harus dibayar menjadi berlebih. Laba perusahaan pun akan tergerus.
Demikianlah peran manajemen keuangan, artikeli ini tentu tidak lengkap, apabila ada kesalahan, atau informasi yang kurang tepat mohon tinggalkan pesan dikolom komentar.
No comments:
Post a Comment