Struktur modal adalah persentase antara utang dan kepemilikan perusahaan (Ekuitas vs Utang). Struktur modal bisa berubah karena adanya kebijakan dan tindakan yang diambil oleh perusahaan yang berhubungan dengan pendanaan.
Setidaknya ada 10 faktor yang bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.
Disini akan dijabarkan satu persatu.
Sangat jarang bahkan kita hampir tidak pernah mendengarnya.
Perusahaan kecil tidak memiliki akses dan kemampuan melantai di bursa.
Struktur modal perusahaan kecil biasanya terdiri dari hutang bank atau laba periode sebelunya (retained earning).
Perusahaan kecil kemungkinan memiliki arus kas yang masih rendah untuk berinvestasi dan cenderung enggan bekerja sama dengan pihak lain untuk dijadikan partner bisnisnya atau sebaliknya pihak lain yang masih enggan bekerja sama dengan perusahaan kecil.
Disisi lain, perusahaan besar memiliki "nama", reputasi dan kredibilitas yang tinggi dengan mudah bisa menerbitan saham baru ataupun obligasi di pasar modal.
Perusahaan besar memiliki opsi dan akses pendanaan yang lebih banyak dan mudah dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Jadi bisa kita lihat, ukuran perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut.
Menurut Frank dan Goyal [2004], profitabilitas perusahaan yang tinggi dan stabil cenderung memiliki struktur utang yang rendah.
Kita semua tahu bahwa perusahaan dengan profit atau keuntungan yang tinggi pasti memiliki dana internal yang lebih banyak.
Laba ditahannya lebih banyak daripada perusahaan yang menghasilkan laba sedikit.
Sejalan dengan teori pecking order yang lebih mengutamakan pendanaan internal dari pada eksternal, perusahaan yang memiliki cadangan laba yang melimpah cenderung membiayai kebutuhannya menggunakan laba ditahan.
Cadangan laba ditahan yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi seluruh kebutuhannya tanpa harus mengambil dana dari luar perusahaan.
Ini menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.
Dalam:
Finance
Manajemen
Manajemen Keuangan
Setidaknya ada 10 faktor yang bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.
Disini akan dijabarkan satu persatu.
Faktor yang Berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
10 faktor yang mempengaruhi struktur modal |
01. Struktur Aktiva | Tangibility
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah struktur aset/aktiva perusahaan.
Lho, kita sedang membahas struktur modal, kenapa malah membahas struktur aset ?
Dan apa bedanya struktur modal dan struktur aset ?
Dan apa bedanya struktur modal dan struktur aset ?
Begini...
Setiap aktiva yang dimiliki oleh perusahaan semuanya bersumber dari struktur modal.
Seperti yang kita ketahui, struktur modal terdiri dari utang dan ekuitas.
Jadi, semua aktiva yang dimiliki berasal dari utang dan modal perusahaan.
Jadi, semua aktiva yang dimiliki berasal dari utang dan modal perusahaan.
Untuk memudahkan seperti apa struktur aktiva itu, coba lihat neraca dibawah ini
struktur aset berada dalam sisi kiri neraca |
# Bagaimana struktur aktiva bisa mempengaruhi struktur modal ?
Setiap perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda beda.
Perusahaan di industri jasa memiliki struktur modal yang berbeda dengan industri manufaktur dan industri perdagangan.
Struktur aset pada perusahaan industri jasa cenderung lebih didominasi oleh aktiva tetap. Perusahaan cenderung mengutamakan penambahan modal baru untuk memperoleh aktiva tetap.
Utang merupakan alternatif berikutnya.
Utang merupakan alternatif berikutnya.
Struktur aset pada perusahaan industri dagang cenderung lebih didominasi oleh aktiva lancar. Perusahaan dagang lebih mengutamakan daripada menambah modal.
Sedangkan struktur aset pada perusahaan manufaktur cenderung lebih seimbang dan lebih melihat kebutuhannya.
Tapi tunggu dulu....
Ada pendapat lain mengenai struktur aktiva.
Menurut Smart, Gitman dan Megginson [2004], perusahaan yang memiliki aktiva tetap lebih banyak daripada aktiva lancarnya cenderung memiliki utang yang lebih tinggi.
Hal ini karena aktiva tetap bisa dijadikan jaminan atas hutang jika perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial dan membutuhkan dana dari luar perusahaan.
Tapi tunggu dulu....
Ada pendapat lain mengenai struktur aktiva.
Menurut Smart, Gitman dan Megginson [2004], perusahaan yang memiliki aktiva tetap lebih banyak daripada aktiva lancarnya cenderung memiliki utang yang lebih tinggi.
Hal ini karena aktiva tetap bisa dijadikan jaminan atas hutang jika perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial dan membutuhkan dana dari luar perusahaan.
Tapi apapun itu, poinnya adalah bahwa ada pengaruh dari struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan.
02. Ukuran Perusahaan | Firm Size
Pernahkah kita mendengar sebuah perusahaan skala kecil melantai dibursa efek ? menerbitkan saham baru atau obligasi ?Sangat jarang bahkan kita hampir tidak pernah mendengarnya.
Perusahaan kecil tidak memiliki akses dan kemampuan melantai di bursa.
Struktur modal perusahaan kecil biasanya terdiri dari hutang bank atau laba periode sebelunya (retained earning).
Perusahaan kecil kemungkinan memiliki arus kas yang masih rendah untuk berinvestasi dan cenderung enggan bekerja sama dengan pihak lain untuk dijadikan partner bisnisnya atau sebaliknya pihak lain yang masih enggan bekerja sama dengan perusahaan kecil.
Disisi lain, perusahaan besar memiliki "nama", reputasi dan kredibilitas yang tinggi dengan mudah bisa menerbitan saham baru ataupun obligasi di pasar modal.
Perusahaan besar memiliki opsi dan akses pendanaan yang lebih banyak dan mudah dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Jadi bisa kita lihat, ukuran perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut.
03. Profitabilitas Perusahaan | Profitability
Profitabilitas perusahaan adalah bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan disetiap periodenya. Profitabilitas disini adalah laba perusahaan sebelum dikurangi bunga dan pajak (earning before interest and taxes/EBIT).).Kita semua tahu bahwa perusahaan dengan profit atau keuntungan yang tinggi pasti memiliki dana internal yang lebih banyak.
Laba ditahannya lebih banyak daripada perusahaan yang menghasilkan laba sedikit.
Sejalan dengan teori pecking order yang lebih mengutamakan pendanaan internal dari pada eksternal, perusahaan yang memiliki cadangan laba yang melimpah cenderung membiayai kebutuhannya menggunakan laba ditahan.
Cadangan laba ditahan yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi seluruh kebutuhannya tanpa harus mengambil dana dari luar perusahaan.
Ini menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.
04. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan | Growth
tingkat pertumbuhan mempengaruhi struktur modal |
Faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal lainnya adalah tingkat pertumbuhan perusahaan itu sendiri.
Maksudnya begini....
Perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat tentu ingin melakukan ekspansi usaha yang lebih besar.
Misalnya dengan membangun pabrik baru, membeli mesin baru atau membeli barang modal lainnya yang membutuhkan dana yang besar.
05. Risiko Bisnis | Business Risk
Risiko bisnis perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modalnya.
Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan cenderung kesulitan dalam memperoleh pendanaan dari sumber eksternal.
Dan hal itu akan mendorong perusahaan untuk memaksa menggunakan dana dari sumber internal. Laba ditahan.
Ilustrasinya.....
Sebuah perusahaan tambang ketika melakukan eksplorasi.
Eksplorasi adalah kegiatan meneliti, mencari barang tambang.
Kegiatan ini belum tentu berhasil. Belum tentu menemukan tambang yang diinginkan.
Tapi kegiatan ekplorasi membutuhkan biaya yang sangat besar.
Hasil belum pasti tapi biaya yang dikeluarkan sangat besar.
Risikonya sangat tinggi.
Dengan risiko yang tinggi seperti ini...
Sangat sulit untuk mencari kreditur yang mau memberikan pinjaman.
Sangat sulit untuk mengajak calon investor lain untuk bergabung dalam perusahaan ini.
Semua takut rugi.
Maka dari itu, perusahaan dengan risiko besar seperti ini cenderung menggunakan dana internal yang mereka miliki untuk membiayai kegiatannya ketika tidak ada lagi yang bersedia untuk diajak bekerja sama.
Tetapi...
Walaupun risiko bisnis ini tinggi, jika perusahaan memiliki aktiva tetap yang banyak.
Kreditur bisa saja memberikan pinjaman dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Jadi utang adalah alternatif terbaik dalam bisnis dengan risiko yang besar jika laba ditahan tidak mencukupi.
06. Pengandalian Perusahaan | Enterprice Controlling
Struktur modal perusahaan "pemiliknya"nya adalah kreditur dan pemegang saham.
Dan manajer adalah agen dari pemegang saham
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan akan selalu berhadapan dengan masalah keagenan (agency problem)
Jika anda kurang memahami apa itu masalah keagenan, ada baiknya membaca Teori Agensi dulu.
Salah satu cara mengatasi masalah keagenan adalah dengan mengambil utang sebagai sumber pendanaan.
Tujuannya adalah agar tercipta pengendalian dari luar perusahaan.
Yaitu kreditur.
Dengan mengambil utang, baik dalam bentuk hipotik maupun obligasi. Kreditur juga akan ikut mengawasi manajemen perusahaan agar tetap memiki kinerja yang bagus.
Kreditur ingin memastikan bahwa perusahaan sanggup untuk membayar utang dan bunganya.
Jadi perusahaan yang ingin adanya pengendalian dari luar perusahaan harus memikirkan bahwa tindakan ini akan mengubah struktur modal dengan adanya utang baru.
07. Biaya Modal | Cost of Capital
Ketika sebuah perusahaan akan memilih apakah mencari utang atau menerbitkan saham baru, salah satu faktor yang harus diperhitungkan adalah biaya modal.
Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan dana. Baik dana yang berasal dari utang ataupun tambahan ekuitas.
Yang menjadi prioritas perusahaan adalah sumber dana yang memiliki biaya modal yang paling murah.
08. Kestabilan Penjualan | Stability of Sales
Kinerja penjualan produk yang relatif stabil berefek pada aliran kas perusahaan yang ikut stabil.
Selanjutnya, aliran kas yang stabil memungkinkan perusahaan untuk mengambil hutang yang lebih besar.
Perusahaan bisa mengandalikan aliran kas hasil penjualan sebagai kekuatan untuk melunasi pokok utang dan bunganya.
Selain berefek pada aliran kas, tingkat kestabilan penjualan juga akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang juga merupakan salah satu faktor yang bisa berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Namun ada pendapat lain mengenai kestabilan penjualan ini.
Kamaludin dan Indriani [2002] menentang bahwa kestabilan penjualan akan membuat utang perusahaan lebih besar.
Mereka berpendapat sebaiknya.
Penjualan yang stabil akan membuat laba semakin meningkat.
Laba yang meningkat memungkinkan perusahaan menggunakan laba (laba ditahan) tersebut sebagai sumber dana mereka.
Sehingga perusahaan tidak membutuhkan utang lagi.
Namun pointnya adalah, terlepas dari adanya perbedaan pendapat mengenai kestabilan penjualan.
Semua pendapat tersebut setuju bahwa tingkat kestabilan penjualan memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
09. Peraturan Undang Undang | Goverment Law
Dalam industri tertentu, peraturan pemerintah bisa sangat berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Bahkan batas batas persentase utang dan ekuitasnya sudah ditentukan.
Tidak boleh dilanggar.
Baik itu oleh badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta sekalipun.
Tapi tidak semua perusahaan harus mematuhinya.
Hanya berlaku khusus pada jenis industri dan perusahaan tertentu saja.
Industri dan perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan di industri perbankan.
Perlakuan ini tentunya sudah melalui kajian matang mengapa industri perbankan dibatasi ruang gerak struktur modalnya.
10. Preferensi Stakeholder | Stakeholder Preference
Bagaimana saya menjelaskan bagian ini.....
Begini....
Struktur modal perusahaan diputusakan oleh stakeholder (pihak yang berkepentingan) yang terlibat.
Apapun yang mereka putuskan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Stakeholder yang dimaksud adalah manajer perusahaan, pemegang saham dan kreditur.
Semua pihak mempunyai penilaian subjektif terhadap struktur modal.
Mereka memiliki preferensi, pandangan dan kepentingan yang berbeda beda.
Ada yang suka berhutang ada yang tidak.
Ada yang suka menerima dividen (artinya akan ada pendanaan yang berasal dari external)
Ada yang lebih memilih obligasi daripada penerbitan saham baru.
Ada yang suka risiko tinggi, ada yang lebih suka bermain aman.
Macam-macam.....
Tapi yang jelas bahwa apapun pandangan mereka.
Apapun keputusan mereka.
Struktur modal bisa terpengaruh oleh keputusan dan tindakan mereka.
Itulah tadi 10 hal yang bisa berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Apabila dirasa ada yang kurang, tidak sesuai, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar.
No comments:
Post a Comment